Archive for May, 2022

Ngawi Food Street yang Tidak Menarik

Mengapa pujasera alun-alun ngawi begini-begini saja?

“Begini gimana maksudnya?”

“Ya begini ini, tempat jual makanan.”

“Ya memangnya kenapa? Memang ada yang salah?”

“Ya gak salah juga tapi sebenarnya ada potensi lebih yang bisa dimaksimalkan biar tidak begini-begini saja.”

“Halah, apa coba?”

“Jadi gini….”

Pujasera adalah akronim dari pusat jajanan serba ada. Dalam bahasa inggris biasa disebut foodcourt. Lapangan tempat berkumpulnya makanan. Di Ngawi dinamakan Ngawi Food Street (NFS). Seperti umumnya tempat makan, NFS ini menyediakan berbagai macam makanan juga tempat duduknya. Paling tidak ada 38 pedagang dengan berbagai macam pilihan makanan dan minuman. Sangat banyak!

Tapi ternyata tak cukup banyak untuk membuat para ASN mengandalkan salah satu menunya untuk makan siang. Padahal lokasi NFS itu berada di lingkungan perkantoran pemkab!

Mengapa hanya ASN yg ditanyakan?

Karena memang Ngawi ini perekonomiannya digerakkan oleh ASN. Sudah, tak usah dipungkiri ASN masih menjadi aktor utama konsumen paling gurih bagi apapun penyedia barang/jasa di Ngawi. 70% APBD habis dipakai untuk gaji ASN, lho. Normal kan jika ketemu pendapat seperti itu tadi?

Nah, jika NFS ini tidak menjadi tempat favorit para ASN lalu saya simpulkan pembangunan NFS ini salah sasaran.

“Ttttt..t..tapi kan masyarakat Ngawi gak semua ASN! Masih banyak segmen lain yang bisa digarap yang juga butuh dilayani kebutuhannya (atas makanan). Iya betul! Tapi dalam kacamata bisnis di Ngawi segmen pasar lain tak begitu menarik. Apalagi jika ada misi menyejahterakan para pedagangnya. Tentu caranya dengan bagaimana membuat NFS ini laris dan margin keuntungannya besar. Cara paling “mudah” adalah dengan membuat makanan/tempat NSF ini menjadi langganan pemkab.

Mengapa saya bilang mudah? Karena itu bisa ditekan dengan regulasi. Kasih saja imbauan atau edaran bupati yang isinya mewajibkan menu rapat atau kegiatan kantor dengan makanan dari NFS. Kemudian mewajibkan pertemuan kantor minimal setahun 3 kali berlokasi di NFS. Sudah itu saja cukup!

“Tapi pemkab kan punya BUMD yang bergerak di bidang catering, bro! Sumberbhakti kalo gak salah namanya.”

Iya betul, walaupun sebenarnya bidang utama BUMD Sumberbhakti itu di SRG (Sistem Resi Gudang). Tidak ada hubungannya sama sekali dengan penyediaan konsumsi rapat.

“Ya nanti gak laku dong mereka jadinya?”

Biarkan saja, biar SRG Sumberbhakti kembali ke aktivitas bisnis utamanya. Memikirkan cara agar bisnis itu jalan. Bukan malah berganti bisnis lain yang berpedoman yang penting menguntungkan. Bukankah pengurusnya dipilih dan digaji untuk begitu?

Kembali lagi tentang NFS. Dari sisi pedagangnya sendiri juga harus ada peningkatan level agar menunya layak dijadikan konsumsi pertemuan-pertemuan di pemkab. Ada pelatihan atau minimal pemberian wawasan untuk membuat menu yang oke, standar penyajian dan kemasan, serta pengenalan branding atas produk/warung yang dipunyai. Kemudian didukung pemkab dengan menyediakan tempat duduk yang nyaman untuk pertemuan di NFS. Sudah itu saja dulu dilakukan. Dijamin deh NFS bakal jadi tempat yang keren dan jadi rujukan untuk pembangunan pujasera di kab/kota lain.

Jadi sekali lagi, ASN adalah aktor utama penggerak ekonomi di Ngawi. Bersikaplah selayaknya peran itu 🤗

“Lha nek kabeh dadi ASN trus sing ngaritke wedhusku sopo?”


May 2022
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031