Ceritanya secara tidak sengaja menjelang lebaran kemarin itu saya nyeletuk pengen beli mobil. Bukan mobil yang mahal sih, asal gak kehujanan aja. Beruntungnya celetukan saya ini didengar oleh kakak sepupu saya. Bak gayung bersambut langsung dijawawb sama dia kalau ada mobil murah dijual. Mobilnya minicab tahun 83.
Besok harinya langsung saya cek kebenaran informasi ini. Begitu melihat barangnya saya langsung suka. Selain karena mobil ini cukup langka juga karena kondisinya begitu istimewa. Bodinya baru saja dicat kemudian interiornya baru saja diganti. Ditambah mobilnya ini yang punya sudah tua banget. Jarang dipakai.
Berhubung keadaan kantong cukup buat beli akhirnya saya ambil deh mobilitu. Harga 8 juta cukup murah untuk mobil sekeren itu. Tapi ternyata ketika saya cerita ke orang-orang baru tahu kalau itu terlalu mahal. Harga pasarannya 6 juta. Tidak apa-apa lah sedikit lebih mahal tapi kondisinya istimewa.
Sehari saya pakai di kampung langsung bawa ke Surabaya. Jarak 200 kilometer menjadi tantangan pertamanya. Agar tidak terlalu berat beban mesinnya, perjalanan dibagi tiga etape. Per 60 kilo berhenti skalian ngopi. Alhamdulillah sampai lokasi tidak ada masalah yang berarti. Hanya di Mojoagung sempat nyrempet truk. Cat bagian kanan sedikit terkelupas.
Mobil ini saya pakai untuk angkut-angkut makanan dari rumah ke lapak jualan saya. Setiap hari seperti itu selama satu bulan. Sampai akhirnya ada teman saya yang jatuh cinta sama mobil ini. Dia mau membeli sesuai dengan harga beli saya ditambah lima ratus ribu. Ah, saya masih terlalu sayang untuk melepas kalau dengan harga segitu. Saya minta 10 juta biar bisa nyari gantinya.
Alhamdulillah hari ini laku 9.5 juta. Mobil pun berpindah tangan 🙂
Recent Comments